Wednesday, October 12, 2016

Rahasia Angka 6 Dalam Al-Qur'an Surat Al-Maidah Ayat 51

Hai orang-orang yang Aamanuu (beriman), janganlah kamu mengambil orang-orang Al-Yahuuda (Yahudi) dan An-Nashaaraa (Nasrani) menjadi Auliyaa'a (pemimpin); sebahagian mereka adalah Auliyaa'a (pemimpin) bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada Adh-Dhaalimiin (orang-orang yang zalim). (Q.S : Al-Maidah ayat : 51)

Surat Al-Maidah dalam Al-Qur'an merupakan surat ke-5 yang terdiri dari 120 ayat, Al-Maidah berarti jamuan hidangan, dinamakan Al-Maidah karena didalamnya memuat kisah para pengikut setia Nabi Isa yang meminta kepada Nabi Isa agar Allah menurunkan jamuan hidangan dari langit.

Untuk mengungkap rahasia angka 6 dalam ayat ini, kata-kata kunci yang akan kita bahas yaitu :
  1. Orang-orang yang Beriman (Aamanuu)
  2. Orang-orang Yahudi (Al-Yahuuda)
  3. Orang-orang Nasrani (An-Nashaaraa)
  4. Pemimpin (Auliyaa'a)
  5. Sebagian mereka pemimpin (Auliyaa'u) bagi sebagian yang lain
  6. Orang-orang yang dhalim (Adh-Dhaalimiin)
Ini berdasarkan perhitungan matematis yaitu Al-Maidah merupakan surat ke-5 jadi ada 5 buah kata yang merupakan kata kuncinya yaitu "Beriman", "Yahudi", "Nasrani", "Pemimpin" dan "Dhalim", tetapi kata pemimpin terdapat 2 buah, jadi sesuai ayat 51 yaitu 5 + 1 = 6, dan juga sesuai surat Al-Maidah terdiri dari 120 ayat dimana 120 : 6 = 20 dan 20 itu 2 + 0 = 2, artinya yang paling utama dalam pembahasan Surat Al-Maidah ayat 51 ini adalah mengenai "Pemimpin" atau "Auliyaa'a" karena disebutkan 2 kali.

I. Orang-orang yang beriman (Aamanuu)

Iman secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman diambil dari kata kerja 'aamana' yukminu' yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'. Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat" artinya Iman bisa bertambah dan bisa berkurang.

"“Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para rasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.” ...Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan rasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”"( H.R Muslim, No. 8)

Jadi orang-orang yang beriman berarti orang-orang yang percaya atau membenarkan tentang :
  1. Adanya Allah 
  2. Adanya Malaikat Allah
  3. Adanya Kitab-Kitab Allah
  4. Adanya para Rasul Allah
  5. Adanya Hari Akhir
  6. Adanya Takdir Allah yang baik dan yang buruk
Yaitu yang disebut sebagai Rukun Iman sesuai dengan kata Aamanuu sendiri yang terdiri dari 6 huruf hija'iyah yaitu :
  1. Ain
  2. Alif
  3. Mim
  4. Nun
  5. Waw
  6. Alif
II. Orang-orang Yahudi (Al-Yahuuda)

Bangsa Israel atau Bani Israel ada bermula dari Nabi Ibrahim A.S yang mempunyai 2 orang anak yaitu Nabi Ismail dan Nabi Ishak, Nabi Ishak mempunyai anak yang bernama Nabi Ya'kub dan dari Nabi Ya'kub inilah lahir 12 orang anak yang merupakan dan dikenal dengan 12 suku Israel. 

Bahwa sampai dengan saat ini bangsa Israel selalu memakai lambang seperti yang tertera dalam bendera negara Israel yaitu David Star atau Magen David yang berbentuk Hexsagram atau Bintang bersudut 6 hasil penggabungan 2 buah segi 3 sama sisi, bahkan kata Al-Yahuuda terdiri dari 6 huruf Hija'iyah yaitu :
  1. Alif
  2. Lam
  3. Ya
  4. Ha
  5. Waw
  6. Dal
III. Orang-orang Nasrani (An-Nashaaraa)

Bahwa surat ini dinamakan Al-Maidah karena didalamnya memuat kisah para pengikut setia Nabi Isa yang meminta kepada Nabi Isa agar Allah menurunkan jamuan hidangan dari langit yaitu sebagai berikut :


(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?". Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman". Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu". Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangandari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama". Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia". (Q.S Al-Maidah ayat 112 s/d 115)

Bahwa kata An-Nashaaraa terdiri dari 6 huruf Hija'iyah yaitu :
  1. Alif
  2. Lam
  3. Nun
  4. Shad
  5. Ra
  6. Ya
IV. Auliyaa'a


Makna auliya adalah walijah yang artinya  “orang kepercayaan, yang khusus dan dekat” Auliya merupakan bentuk jamak dari wali (ولي) yaitu orang yang lebih dicenderungi untuk diberikan pertolongan, rasa sayang dan dukungan. 

Makna Auliya dalam Al-Qur'an lebih jelas sebagai berikut :

  1. Surat Ali Imran ayat 28
  2. Surat Al Maidah ayat 51
  3. Surat Al Maidah ayat 57
  4. Surat At Taubah ayat 23
  5. Surat Al Mumtahanah ayat 1
  6. Surat An Nisa ayat 89
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi auliya dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. Ali Imran ayat : 28)

Hai orang-orang yang Aamanuu (beriman), janganlah kamu mengambil orang-orang Al-Yahuuda (Yahudi) dan An-Nashaaraa (Nasrani) menjadi Auliyaa'a (pemimpin); sebahagian mereka adalah Auliyaa'a (pemimpin) bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada Adh-Dhaalimiin (orang-orang yang zalim). (Q.S : Al-Maidah ayat : 51)

Ibnu Katsir menukil sebuah riwayat dari Umar bin Khathab, “Bahwasanya Umar bin Khathab memerintahkan Abu Musa Al Asy’ari bahwa pencatatan pengeluaran dan pemasukan pemerintah dilakukan oleh satu orang. Abu Musa memiliki seorang juru tulis yang beragama Nasrani. Abu Musa pun mengangkatnya untuk mengerjakan tugas tadi. Umar bin Khathab pun kagum dengan hasil pekerjaannya. Ia  berkata: ‘Hasil kerja orang ini bagus, bisakah orang ini didatangkan dari Syam untuk membacakan laporan-laporan di depan kami?’. Abu Musa menjawab: ‘Ia tidak bisa masuk ke tanah Haram’. Umar bertanya: ‘Kenapa? Apa karena ia junub?’. Abu Musa menjawab: ‘bukan, karena ia seorang Nasrani’. Umar pun menegurku dengan keras dan memukul pahaku dan berkata: ‘pecat dia!’. Umar lalu membacakan ayat: ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim‘” (Tafsir Ibni Katsir, 3/132).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi auliya bagimu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi Kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman” (QS. Al Maidah: 57)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi auliya bagimu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka auliya bagimu, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim” (QS. At Taubah: 23)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi auliya yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian)” (QS. Al Mumtahanah: 1).

“Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka sebagai auliya bagimu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka auliya, dan jangan (pula) menjadi penolong” (QS. An Nisa: 89)

Kata Auliyaa'a terdiri dari 6 huruf Hija'iyah yaitu :
  1. Alif
  2. Waw
  3. Lam
  4. Ya
  5. Lam
  6. Ain
V. Adh-Dhaalimiin

Dholim adalah meletakkan sesuatu/ perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat Dholim disebut Dholimin. Lawan kata zalim adalah adil. Kata Dholim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf “dho la ma” (ظ ل م ) yang bermaksud gelap. Di dalam al-Qur’an menggunakan kata zhulm selain itu juga digunakan kata baghy, yang artinya juga sama dengan Dholim yaitu melanggar haq orang lain. Namun demikian pengertian Dholim lebih luas maknanya ketimbang baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya adalah Syirik.

Asal makna Dholim ialah aniaya dan melampaui batas yang telah ditentukan. Arti Dholim menurut ahli bahasa dan kebanyakan ulama ialah: Meletakkan sesuatu bukan pada semestinya (tempatnya), baik mengurangi, menambah, mengubah waktu, tempat dan letaknya”. Oleh karena itu kata kedholiman diartikan sebagai penyimpangan dari ketentuan atau melakukan dosa walaupun kecil.

VI. Kesimpulannya 

Bahwa isi dan makna surat Al-Maidah ayat 51 adalah mengenai Auliyaa'a atau orang kepercayaan atau orang yang diberi kepercayaan untuk menjabat sesuatu/pemimpin, dimana orang yang beriman yaitu orang yang percaya atau membenarkan tentang adanya Allah, Malaikat-Nya , Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Hari Akhir dan Takdir-Nya dilarang untuk memberikan kepercayaan kepada orang Yahudi dan Nasrani untuk diangkat sebagai orang kepercayaan atau orang yang diberi kepercayaan untuk menjabat sesuatu jabatan, apabila hal itu dilakukan maka orang-orang beriman tersebut termasuk orang-orang Dholim atau orang-orang yang telah meletakan sesuatu/perkara bukan pada tempatnya atau telah menyimpang dan hal tersebut merupakan suatu perbuatan dosa.

Pertanyaanya adalah kenapa kita tidak boleh menjadikan auliyaa'a orang-orang Yahudi dan Nasrani?

Jawabannya :

Karena Allah telah mentakdirkan bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani telah ditetapkan bahwa auliya adalah dari kalangan mereka sendiri untuk mereka sendiri dan bukan untuk diluar kalangan mereka. (Pembahasan mengenai hal ini akan dibahas dibagian lainnya) 

Demikian semoga bermanfaat!

Wednesday, September 28, 2016

Rahasia Angka 4 Dalam Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim

Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim terdiri dari 4 kata yaitu :
  1. Bismi
  2. Allah
  3. Arrahmaan
  4. Arrahiim
I. Kata Bismi :

Bismi sering diterjemahkan dengan " dengan menyebut nama ", meskipun arti sesuai katanya adalah "dengan nama"  dalam Al-Qur'an kata Bismi disebut sebanyak 7 kali dalam 6 surat yang berbeda :

  1. Surat Alfatihah ayat 1 ('Bismillaahirrahmaanirrahiim ')
  2. Surat An-Naml ayat 30 ("Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya Bismillaahirrahmaanirrahiim")
  3. Surat Huud ayat 41 (" Dan Nuh berkata : 'naiklah kamu sekalian kedalamnya "Bismillaah " di waktu berlayar dan berlabuhnya', sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Rahiim [Maha Penyayang].")
  4. Surat Al-Waaqi'ah ayat 74 ("Maka bertasbilah Bismi Rabbmu Yang Maha Besar")
  5. Surat Al-Waaqi'ah ayat 96 ("Maka bertasbilah Bismi Rabbmu Yang Maha Besar")
  6. Surat Al-Haaqqah ayat 52 ("Maka bertasbilah Bismi Rabbmu Yang Maha Besar")
  7. Surat Al-Alaq ayat 1 ("Bacalah Bismi Tuhanmu yang menciptakan.")
Angka 7 melambangkan 7 hal yang diulang-ulang seperti yang tercantum dalam surat Al-Hijr ayat 87 :


dan sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu sab'a minal matsaanii (7 yang berulang-ulang) dan Al-Qur'an yang agung. (Q.S Al-Hijr ayat : 87)


Penjelasan lebih lanjut mengenai ayat ini bisa dibaca di artikel Rahasia Angka 7 Dalam Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 87.

Kata Bismi terdiri dari 3 huruf hija'iyah yaitu Ba, Sin dan Mim, Surat dalam Al-Qur'an yang diawali (ayat pertamanya) dengan huruf Ba adalah sebagai berikut :
  1. Surat Al-Fatihah ayat pertamnya " Bismillah ....." diawali dengan huruf Ba
  2. Surat At-Taubah ayat pertamnya " Baraa'ah ......" diawali dengan huruf Ba
Huruf Ba dalam deretan huruf hija'iyah merupakan urutan ke-2, dan satu kali lagi hal yang membuat perhatian bahwa surat At-Taubah diawal surat tidak ada kalimat Bismillaahirrahmaanirrhiim, sedangkan dalam surat Al-Fatihah kalimat Bismillaahirrahmaanirrhiim merupakan bagian dari ayat dalam surat tersebut yaitu ayat pertama.

Huruf kedua dari kata Bismi adalah huruf Sin, surat dalam Al-Qur'an yang diawali (ayat pertamnya) dengan huruf Sin adalah sebagai berikut :

  1. Surat Al-Israa ayat pertamnya        " Subhaanalladii " diawali dengan huruf Sin
  2. Surat An-Nuur ayat pertamnya       " Suratun " diawali dengan huruf Sin
  3. Surat Al-Hadiid ayat pertamanya   " Sabha Lillah " diawali dengan huruf Sin
  4. Surat Al-Hasyr ayat pertamanya     " Sabha Lillah " diawali dengan huruf Sin
  5. Surat Ash-Shaff ayat pertamanya   " Sabha Lillah " diawali dengan huruf Sin
  6. Surat Al-Ma'aarij ayat pertamanya " Sa'ala " diawali dengan huruf Sin
  7. Surat Al-A'laa ayat pertamanya       " Sabbihisma " diawali dengan huruf Sin
Ternyata ada 7 buah surat yang ayat pertamnya diawali dengan huruf Sin, dan yang menarik adalah surat Al-Israa diawali dengan Tasbih mensucikan Sang Maha Kuasa, begitu juga dengan surat Al-Hadiid, surat Al-Hasyr, Surat ash-Shaff, dan surat Al-A'laa, hanya 2 surat yang tidak diawali dengan tasbih yaitu surat An-Nuur dan surat Al-Ma'aarij.

Huruf ke-3 dalam kata Bismi adalah Mim, ternyata tidak ada surat dalam Al-Qur'an yang ayat pertamnya diawali denganhuruf Mim. Sehingga yang menarik perhatian adalah dalam kata Bismi selalu merujuk kepada angka 2 yaitu kalau dilambangkan dengan huruf adalah huruf Ba, yaitu hanya 2 surat dalam Al-Qur'an yang ayat pertamnya diawali huruf Ba, hanya ada 2 surat dalam Al-Qur'an yang ayat pertamanya diawali dengan huruf Sin yang kata pertamnya bukan tasbih, dan selanjutnya huruf ketiga yaitu Mim, tidak ada surat dalam Al-Qur'an yang ayat pertamanya diawali dengan huruf Mim.


Ada apa dengan huruf Ba?


Rasulullah saw menyatakan dalam hadist qudsi,
“Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi 2 (dua) bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta, apabila hamba berkata,
“segala puji bagi Allah, Rabb Semesta Alam.”
Allah berfirman, “yang hamba-Ku memuji-Ku”
Apabila hamba berkata,”Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang”
Allah berfirman, “hamba-Ku menyanjung-Ku”
Apabila hamba berkata,”yang menguasai hari pembalasan”
Allah berfirman, “hamba-Ku memuliakan-Ku”
Apabila hamba berkata, “hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”
Allah berfirman, “ini antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang dimintanya”
Apabila hamba berkata, “Tunjukilah kami jalan yang lurus, ( yaitu ) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan ( jalan ) mereka yang dimurkai dan bukan ( pula jalan ) mereka yang sesat.”
Allah berfirman, “Ini antara Aku dan hamba-Ku, dan baginya apa yang ia minta.”
( H.R. Muslim )


Lagi-lagi merujuk kepada angka 2 atau huruf Ba, mari lebih kita perdalam, menurut kebanyakan pendapat Ulama bahwa seluruh ayat-ayat dalam Al-Qur'an terhimpun dalam surat Al-Fatihah, sedangkan ayat-ayat dalam surat Al-Fatihah terhimpun dalam kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim, dan kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim terhimpun dalam huruf Ba.


II. Kata Allah 


Kata Allah dibentuk dari 4 huruf hija'iyah yaitu :
  1. Alif
  2. Lam
  3. Lam 
  4. Ha

Huruf pertama dari kata Allah adalah huruf Alif, Alif dalam huruf hija'iyah merupakan huruf pertama, dengan demikian Alif ini bermakna bahwa Allah adalah yang paling awal.

Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.(Q.S Al-Hadiid ayat : 1 – 3)

"Yang Awal" mengandung makna bahwa yang paling pertama adalah Allah dan selanjutnya semua yang ada setelah Allah adalah berasal dari Allah. Huruf Alif adalah huruf permulaan yang akan melahirkan huruf  bã’, tã’, tsã’, dan seterusnya. 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (sesunguhnya kami berasal dari Allah dan sesungunya kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S Al-Baqarah ayat : 155 – 157)

Huruf Alif kalau diterjemahkan dalam angka adalah menunjukan angka 1, dengan demikian Alif ini bermakna Bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa.

Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya DialahTuhan YangMaha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". (Q.S An-Nahl ayat : 51)

Huruf Alif yang berarti yang pertama dan berarti angka 1, mempunyai makna bahwa Allah adalah Yang Awal, Dialah yang menciptakan segala sesuatu sehingga tidak ada sekutu atau tidak Tuhan lain selain Dia dan tidak ada yang setara dengan Dia, karena sesungguhnya semua berasal dari Dia.

Maka apakah yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. (Q.S An-Nahl ayat : 17)

Huruf Alif dalam huruf hija'iyah merupakan huruf yang berdiri sendiri berbeda dengan huruf hija'iyah lainnya yang bisa dirangkai atau digabung penulisannya dengan huruf lain, dengan demikian Alif ini bermakna bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah.

Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan -Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.  Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan lagi Maha Melihat. (Q.S Asy-Syuura ayat : 11)

Huruf Alif adalah huruf hija'iyah satu-satunya yang tidak mau membungkuk, dengan demikian Alif ini bermakna bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan pencipta Langit dan Bumi beserta isinya, tidak ada sekutu dan atau Tuhan lain selain Dia dalam hal penciptaan langit dan Bumi berserta isinya. Maka berbuat syirik atau menyekutukan Allah adalah dosa besar. (penjelasan lebih lanjut mengenai syirik bisa dibaca di artikel yang berjudul : Rahasia Angka 7 Dalam Kalimat Kun Fayakun)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S An-Nisaa ayat : 48)

Huruf hija'iyah kedua yang membentuk kata Allah adalah huruf Lam, apabila huruf Alif kita hilangkan maka dari kata Allah akan terbentuk kata Lillaahi yang berarti untuk Allah.

Peliharalah semua shalat, dan shalat wusthaa. Berdirilah Lillaahi ( untuk Allah ) ( dalam shalatmu ) dengan khusyu'. (Q.S Al-Baqarah ayat : 238)

yang dimaksud "untuk Allah" adalah Sholat kita, ibadat kita, hidup kita, mati kita, Ad-Din hanya ditunjukkan untuk Allah semata. Kata Ad-Din mempunyai makna agama, ketaatan, ibadah, do'a, tauhid, keyakinan dan syari'at.

Katakanlah: sesungguhnya Sholatku, wanusuki (ibadatku), wamahyaaya (hidupku) dan wamamaati (matiku) Lillaahi (hanyalah untuk Allah), Tuhan semesta alam. (Q.S Al-An’am ayat : 162)

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya Ad-din (agama) itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (Q.S An-Anfaal ayat : 39)

Huruf hija'iyah ketiga yang membentuk kata Allah adalah huruf Lam, apabila huruf Alif dan huruf Lam pertama kita hilangkan, maka dari kata Allah akan terbentuk kata Lahu yang artinya kepunyaan Allah.

Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah Lahu (kepunyaan Allah); semua tunduk kepada-Nya. (Q.S Al-Baqarah ayat : 116)

Huruf hija'iyah keempat yang membentuk kata Allah adalah huruf Ha, apabila huruf Alim, Lam, Lam kita hilangkan, maka dari kata Allah akan terbentuk kata Huwa yang artinya Dia.

Allah, Laa ilaaha illa Huwa (tidak ada Tuhan yang benar dan berhak disembah kecuali Dia) Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S Al-Baqarah ayat : 255)

III. Kata Arrahmaan

Arrahmaan sering diterjemahkan dengan kata Yang Maha Pengasih atau Yang Maha Pemurah, dalam Al-Qur'an ada surat yang bernama Ar-Rahman yaitu surat ke-55 yang terdiri dari 78 ayat, dinamakan Ar-Rahman karena surat tersebut diawali dengan kata Ar-Rahman.

IV. Kata Arrahiim

Arrahiim sering diterjemahkan dengan kata Yang Maha Penyayang.

Perbedaan makna kata Arrhmaan dan Arrahiim adalah sebagai berikut :

Al-Arzami rahimahullah mengatakan: “Ar-Rahman artinya Yang Maha Pengasih terhadap seluruh makhluk, sedangkan Ar-Rahim artinya Yang Maha Pengasih terhadap kaum mukminin.” (Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari, Tafsir Basmalah)

Ibnul Qayyim memandang bahwa Ar-Rahman menunjukkan sifat kasih sayang pada Dzat Allah ta’ala (yakni Allah ta’ala memiliki sifat kasih sayang), sedangkan Ar-Rahim menunjukkan bahwa sifat kasih sayang-Nya terkait dengan makhluk yang dikasihi-Nya. Sehingga seakan-akan nama Ar-Rahman adalah sifat bagi-Nya, sedangkan nama Ar-Rahim mengandung perbuatan-Nya, yakni menunjukkan bahwa Dia memberi kasih sayang kepada makhluk-Nya dengan rahmat-Nya, jadi ini sifat perbuatan bagi-Nya.

Demikian semoga bermanfaat!

Wednesday, September 21, 2016

Rahasia Angka 4 Dalam Kata Muhammad

Muhammad yang berarti Dia yang terpuji, mendapat gelar sebagai berikut :
  1. Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya, gelar ini diberikan oleh suku Quraisy sebelum masa kenabian
  2. As-Saadiq yang artinya orang yang benar, gelar ini diberikan oleh suku Quraisy sebelum masa kenabian.
  3. Abul Al-Qasim artinya Bapak Qasim, karena pernah memiliki anak yang bernama Qasim, tetapi telah meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa
  4. S.A.W yang merupakan singkatan dari Shalallahu Alayihi Wasallam yang artinya semoga Allah memberi kebahagian dan keselamatan kepadanya.
Kata Muhammad dibentuk oleh 4 huruf hija'iyah yaitu 
  1. Mim
  2. Kha
  3. Mim
  4. Dal
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (Q.S Ash-Shaff ayat : 6)

Kata Ahmad disusun dari 4 huruf hija'iyah yaitu :
  1. Alif
  2. Kha
  3. Mim
  4. Dal
Bahwa Ahmad tidak lain adalah Muhammad bin Abdullah, dalam Al-Qur'an kata Muhammad disebut sebanyak 4 kali dalam 4 surat yang berbeda :
  1. Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup An-Nabiyyi (nabi-nabi). Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S Al-Ahzab ayat : 40)
  2. Muhammad Rasulullah (Muhammad itu adalah utusan Allah) dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S Al-Fath ayat : 29)
  3. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Q.S Ali Imran ayat : 144)
  4. Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan mereka. (Q.S Muhammad ayat : 2)
Bahwa dari penjelasan diatas dapat kita tarik beberapa hal yaitu :
  1. Ahmad adalah Muhammad bin Abdullah
  2. Muhammad adalah Penutup Para Nabi artinya tidak akan ada Nabi lagi setelah Nabi Muhammad (Nabi adalah manusia yang diberi wahyu oleh Allah S.W.T tapi tidak diberi kewajiban untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada kaumnya)
  3. Muhammad juga adalah seorang Rasul (Rasul adalah seorang Nabi yang diberi kewajiban untuk menyampaikan wahyu yang diterimanya kepada kaumnya)
  4. Muhammad adalah Nabi dan Rasul kepada seluruh alam, artinya bukan hanya kepada kaum tertentu saja tapi kepada seluruh umat manusia.
Bahwa dalam Al-Qur'an ada 4 surat yang dinamai sesuai dengan huruf awal surat tersebut yaitu sebagai berikut :

  1. Yaasiin untuk surat Yaasiin
  2. Thaahaa untuk surat Thaahaa
  3. Qaaf untuk surat Qaaf
  4. Shaad untuk surat Shaad

Surat Yasin :

Yaasiin, demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu (Muhammad) salah seorang dari Rasul-Rasul. (Q.S Yaasiin ayat : 1 - 3)

Pengertian dari kata Yaa Siin menurut para ulama terbagi 4 pengertian :

  1. Ya Insaan yang artinya wahai manusia dan manusia yang dimaksud adalah Muhammad, juga suka ditafsirkan dengan kalimat "Ya Sayyidil Mursalin" yang artinya " Wahai Pemimpin Para Rasul", dan yang dimaksud Pemimpin Para Rasul adalah Muhammad, sehingga Yaa Siin sering diterjemahkan/ditafsirkan sebagai "Wahai Muhammad" sehingga ayat 1 - 3 diartikan sebagai berikut " Wahai Muhammad, demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, sesunguhnya kamu salah seorang dari Rasul-Rasul "
  2. Nama surat ini 
  3. Nama lain dari Al-Qur'an
  4. Termasuk Asmaul Husna

Bahwa isi pokok surat Yaa Siin ini ada 4 macam yaitu :

  • Aqidah, Aqidah berasal dari kata Arab :


  1. Al-Aqdu yang artinya ikatan
  2. At-Tautsiiqu yang artinya kepercayaan atau keyakinan yang kuat 
  3. Al-Ihkaamu yang artinya mengokohkan atau menetapkan
  4. Ar-Rabtu bi quw wah yang artinya mengikat denga kuat





  • Tanda-Tanda Kekuasaan Allah
  • Kisah perjuangan Pendakwah dan Syuhada
  • Mengingat Mati
Surat Thaahaa :

Thaahaa, Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut. (Q.S Thaahaa ayat : 1-3)

Pengertian kata Thaahaa menurut para ulama terbagi dalam 4 pengertian :
  1. Tafsir Ibn Katsir : Thaahaa artinya Tha Al-Ardha yang berarti injak tanah wahai Muhammad, dengan demikian terjemahan surat Thaahaa ayat 1-3 " Injak tanah wahai Muhammad, Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut " hal ini sesuai dengan asbabun nuzul surat Thaahaa " Rasul ketika shalat, Beliau berdiri diatas satu kaki dan mengangkat satu kaki lainnya, maka turunlah surat ini.
  2. Al-Qurthubi : Thaahaa merupakan sumpah Allah
  3. Al-Aufi dari Ibnu Abbas : Thaahaa berari ya Rajul yang artinya wahai laki-laki
  4. Nama surat ini
Bahwa kita sering mendengar shalawat seperti ini " Shalatullah salamullah ‘ala yasin habibillah.., Shalatullah salamullah ‘ala thaha rasulillah..

Surat Qaaf :

Qaaf, demi Al-Qur'an yang sangat mulia, bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang Kafir : " ini adalah suatu yang amat ajaib, apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah? itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin. (Q.S Qaaf ayat 1 - 3)

Surat Shaad :

Shaad, demi Al-Qur'an yang mempunyai keagungan, sebenarnya orang-orang kafir itu dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit, betapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal bukanlah saat untuk lari melepaskan diri, dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (Muhammad) dari kalangan mereka, dan orang-orang kafir berkata : " ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta " (Q.S Shaad ayat 1 - 4)

Apakah dengan memperhatikan surat Yaasiin, Thaahaa, Qaaf dan Shaad, diatas, benarkah makna Yaasiin, Thaahaa, Qaaf, dan Shaad adalah ditunjukan untuk Rasul dan Nabi penutup para Nabi yaitu Muhammad? Wallahu alam bi shawib!

Demikian semoga bermanfaat!

Saturday, September 17, 2016

Rahasia Angka 4 Dalam Kata Allah

Kata Allah berasal dari kata Al-Ilah, Ilah yang berarti sesuatu yang disembah.


Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya "Laailaahaillallah" ("tidak ada sesembahan  yang benar dan berhak disembah kecuali Allah semata ") dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.(Q.S Muhamad ayat : 19)

Allah, Laa ilaaha illa huwa (tidak ada Tuhan yang benar dan berhak disembah kecuali Dia) Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S Al-Baqarah ayat : 255)

Kata Allah dibentuk dari 4 huruf hija'iyah yaitu :
  1. Alif
  2. Lam
  3. Lam 
  4. Ha
  • Huruf pertama dari kata Allah adalah huruf Alif, Alif dalam huruf hija'iyah merupakan huruf pertama, dengan demikian Alif ini bermakna bahwa Allah adalah yang paling awal.
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.(Q.S Al-Hadiid ayat : 1 – 3)

"Yang Awal" mengandung makna bahwa yang paling pertama adalah Allah dan selanjutnya semua yang ada setelah Allah adalah berasal dari Allah. Huruf Alif adalah huruf permulaan yang akan melahirkan huruf  bã’, tã’, tsã’, dan seterusnya. 

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (sesunguhnya kami berasal dari Allah dan sesungunya kami akan kembali kepada-Nya). Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S Al-Baqarah ayat : 155 – 157)
  • Huruf Alif kalau diterjemahkan dalam angka adalah menunjukan angka 1, dengan demikian Alif ini bermakna Bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan YangMaha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". (Q.S An-Nahl ayat : 51)

Huruf Alif yang berarti yang pertama dan berarti angka 1, mempunyai makna bahwa Allah adalah Yang Awal, Dialah yang menciptakan segala sesuatu sehingga tidak ada sekutu atau tidak Tuhan lain selain Dia dan tidak ada yang setara dengan Dia, karena sesungguhnya semua berasal dari Dia.

Maka apakah yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. (Q.S An-Nahl ayat : 17)
  • Huruf Alif dalam huruf hija'iyah merupakan huruf yang berdiri sendiri berbeda dengan huruf hija'iyah lainnya yang bisa dirangkai atau digabung penulisannya dengan huruf lain, dengan demikian Alif ini bermakna bahwa tidak ada yang serupa dengan Allah.
Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan -Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu.  Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan lagi Maha Melihat. (Q.S Asy-Syuura ayat : 11)
  • Huruf Alif adalah huruf hija'iyah satu-satunya yang tidak mau membungkuk, dengan demikian Alif ini bermakna bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan pencipta Langit dan Bumi beserta isinya, tidak ada sekutu dan atau Tuhan lain selain Dia dalam hal penciptaan langit dan Bumi berserta isinya. Maka berbuat syirik atau menyekutukan Allah adalah dosa besar. (penjelasan lebih lanjut mengenai syirik bisa dibaca di artikel yang berjudul : Rahasia Angka 7 Dalam Kalimat Kun Fayakun)
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S An-Nisaa ayat : 48)

Dari penjelasan diatas, dengan demikian huruf Alif dari kata Allah mempunyai makna
  1. Allah adalah Yang Awal
  2. Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa
  3. Allah, tiada yang serupa dan setara dengan Dia
  4. Allah, tidak ada sekutu bagi Dia
  • Huruf hija'iyah kedua yang membentuk kata Allah adalah huruf Lam, apabila huruf Alif kita hilangkan maka dari kata Allah akan terbentuk kata Lillaahi yang berarti untuk Allah.
Peliharalah semua shalat, dan shalat wusthaa. Berdirilah Lillaahi ( untuk Allah ) ( dalam shalatmu ) dengan khusyu'. (Q.S Al-Baqarah ayat : 238)

yang dimaksud "untuk Allah" adalah Sholat kita, ibadat kita, hidup kita, mati kita, Ad-Din hanya ditunjukkan untuk Allah semata. Kata Ad-Din mempunyai makna agama, ketaatan, ibadah, do'a, tauhid, keyakinan dan syari'at.

Katakanlah: sesungguhnya Sholatku, wanusuki (ibadatku), wamahyaaya (hidupku) dan wamamaati (matiku) Lillaahi (hanyalah untuk Allah), Tuhan semesta alam. (Q.S Al-An’am ayat : 162)

Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya Ad-din (agama) itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (Q.S An-Anfaal ayat : 39)
  • Huruf hija'iyah ketiga yang membentuk kata Allah adalah huruf Lam, apabila huruf Alif dan huruf Lam pertama kita hilangkan, maka dari kata Allah akan terbentuk kata Lahu yang artinya kepunyaan Allah.
Mereka (orang-orang kafir) berkata: "Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah, bahkan apa yang ada di langit dan di bumi adalah Lahu (kepunyaan Allah); semua tunduk kepada-Nya. (Q.S Al-Baqarah ayat : 116)
  • Huruf hija'iyah keempat yang membentuk kata Allah adalah huruf Ha, apabila huruf Alim, Lam, Lam kita hilangkan, maka dari kata Allah akan terbentuk kata Huwa yang artinya Dia.
Allah, Laa ilaaha illa Huwa (tidak ada Tuhan yang benar dan berhak disembah kecuali Dia) Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S Al-Baqarah ayat : 255)

Dengan demikian bisa kita simpulkan dari kata Allah apabila dijabarkan menurut huruf per huruf dimulai dari huruf Alif sampai huruf Ha yaitu :
  1. Allah adalah Yang Awal, Tuhan Yang Maha Esa, tiada yang serupa dan setara dengan Dia, tidaklah ada sekutu bagi Dia, dengan demikian
  2. Sholat kita, ibadat kita, hidup kita, mati kita, Ad-Din (agama, ketaatan, ibadah, do'a, tauhid, keyakinan dan syari'at) hanya ditunjukkan untuk Allah semata, karena 
  3. Apa yang ada di Langit dan apa yang ada di Bumi semua adalah kepunyaan Allah, maka
  4. Tidak ada Tuhan yang haq dan benar untuk disembah kecuali Dia.
Lafaz atau kalimat yang menyertai setelah kata Allah yang sudah umum diucapkan oleh kaum Muslimin adalah sebagai berikut :
  1. Allah Subhanahu wa Ta'ala (Allah S.W.T)
  2. Allah Azza wa Jalla
  3. Allah Jalla Jallaluh
  4. Allah Tabaroka wa Ta'ala
Surat dalam Al-Qur'an yang khusus menerangkan tentang Allah adalah Surat Al-Ikhlas yang merupakan surat ke-112 yang terdir dari 4 ayat :
  1. Katakanlah Dia Allah Yang Maha Esa
  2. Allah tempat bergantung segala sesuatu
  3. Tidak beranak dan tidak diperanakan
  4. Dan tidak ada bagi-Nya yang setara dengan Dia
Demikian semoga bermanfaat!

Contact Form

Name

Email *

Message *