Allah Berfirman : "Janganlah kamu menyembah Ilaa hainits
nainin (dua tuhan); sesungguhnya Dialah Ilaahun (Tuhan) Waahidun (Yang Maha Esa),
maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". (Q.S An-Nahl ayat : 51)
Surat An-Nahl dalam Al-Qur'an merupakan surat yang ke-16 yang terdiri atas 128 ayat, An-Nahl berarti Lebah. Bahwa maksud dari kalimat Ilaa hainits nainin (dua tuhan), kuncinya terletak pada :
- Kata Ilaahun dan
- Kata Waahidun
Lafal istnaini berfungsi sebagai taukid atau
pengukuhan makna (Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa), disebutkannya lafal
ilaahun dan waahidun untuk menetapkan :
- Sifat Uluhiyyah Allah (mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadahan baik yang zhahir maupun batin) dan
- Sifat Wahdaniah Allah (sifat yang mencabut atau menolak keberadaan Allah lebih dari satu)
Dengan demikian makna yang terkandung dalam surat An-Nahl ayat 51 adalah sebagai berikut :
- Tuhan yang sesungguhnya yang haq untuk disembah adalah Allah, tiada tuhan selain Dia.
- Hendaklah kepada Allah sajalah kita takut.
Bahwa penegasan tentang Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa dan kita tidak boleh menyekutukannya dengan sesuatu apapun (makna yang terkandung dalam kalimat hendaklah kepada-Ku saja kamu takut), telah disebutkan dari awal surat An-Nahl yaitu :
Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka
janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha
Tinggi dari apa yang Yusyrikuun (mereka persekutukan). Dia menurunkan para
malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: "Peringatkanlah olehmu
sekalian, bahwasanya Laa ilaaha illa Ana (tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
Aku), maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku".Dia menciptakan langit dan
bumi dengan hak. Maha Tinggi Allah daripada apa yang Yusyrikuun (mereka
persekutukan). (Q.S An-Nahl ayat : 1 – 3)
Ada 2 hal dalam ayat diatas yang dapat kita tarik maknanya terkait dengan surat An-Nahl ayat 51 yaitu sebagai berikut :
- Laa ilaaha illa Ana (tidak ada Tuhan melainkan Aku)
- Yusyrikuun (mereka persekutukan)
Bahwa angka 2 ini merujuk kepada mahluk/ciptaan bukan merujuk kepada Khalik/Pencipta.
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S Adz-Dzaariyat ayat : 49)
Hal ini ditegaskan pula dalam ayat lain dalam surat An-Nahl yaitu :
- Maka apakah yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan ?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. (Q.S An-Nahl ayat : 17)
- Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.(Q.S An-Nahl ayat : 20)
Bahwa dalam ayat lain dalam surat An-nahl disebutkan bagaimana kesudahan orang yang menyembah 2 Tuhan dan orang yang Menyembah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, Tiada Tuhan yang benar dan haq untuk disembah selain dari Allah, yaitu :
- Orang yang mengikari Tuhan Maha Esa, mereka adalah orang-orang yang sombong dan tempatnya adalah neraka Jahanam. [Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.(Q.S An-Nahl ayat : 22) Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (Q.S An-Nahl ayat : 29)]
- Orang yang meyakini bahwasannya Tuhan Maha Esa, tiada yang haq untuk disembah selain dari Allah adalah orang-orang yang bertaqwa dan tempatnya adalah syurga. [Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa,(Q.S An-Nahl ayat : 30 – 31)]
Bahwa angka 2 ini juga berdasarakan surat Adz-Dzaariyat ayat 49 diatas, menunjukan perintah untuk mengingat kebesaran Allah. Untuk mengingat kebesaran Allah kita perhatikan ayat-ayat lain dalam surat An-Nahl sebagai berikut :
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu
tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang yatapakkaruun (memikirkan). Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu.
Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang ya'kiluun (memahami(nya)), dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu
di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang yadzdzakkaruun (mengingat/mengambil
pelajaran). Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan
itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu tasykuruun (bersyukur). Dan
Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama
kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat tahtaduun (petunjuk), dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan
bintang-bintang itulah mereka mendapat yahtaduun (petunjuk). Maka apakah (Allah) yang
menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)?. Maka
mengapa kamu tidak tadzakkaruun (mengingat/mengambil pelajaran).(Q.S An-Nahl ayat : 11 – 17)
Bahwa untuk menjelaskan secara lebih lanjut mengenai pemahaman terhadap kalimat "tidak boleh menyembah 2 Tuhan" dalam surat An-Nahl ayat 76 dibuat sebuah perumpamaan sebagai berikut :
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: 2 orang
lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban
atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak
dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang
menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?(Q.S
An-Nahl ayat : 76)
Angka 2 juga menunjukan perbedaan orang yang tidak menyekutukan dan yang menyekutukan Allah yaitu sebagai berikut :
Syetan tidak ada kekuasaannya atas :
- Orang-orang beriman
- Orang-orang bertaqwa
Sedangkan Syetan berkuasa atas :
- Orang-orang yang mengambil syetan sebagai pemimpin
- Orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan syetan
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya
atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya
kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi
pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.(Q.S An-Nahl
ayat : 99 – 100)
Demikian semoga bermanfaat!