Kalimat " Kun Fayakun " dalam terjemahan dari Departemen Agama Republik Indonesia diterjemahkan dengan " Jadilah! Maka jadilah ia ", yang terdiri atas 7 huruf hija'iyah yaitu :
- kaf
- nun
- fa
- ya
- kaf
- waw
- nun
Akan tetapi huruf hija'iyah yang membentuk kalimat " Kun Fayakun " terdiri dari :
- kaf = 2
- nun = 2
- fa = 1
- ya = 1
- waw = 1
No
|
Nama Surat
|
Ayat
|
1
|
Al-Baqarah (2) (Sapi
Betina) (286 ayat) (ayat 1 : Alif laam miim)
|
117
|
2
|
Yasin (36) (83 ayat)
(ayat 1 : yaa siin)
|
82
|
3
|
Ali-Imran (3)
(Keluarga Imran) (200 ayat) (ayat 1 : Alif laam miim)
|
47 & 59
|
4
|
An-Nahl (16) (Lebah)
(128 ayat)
|
40
|
5
|
Al-Mu’min (40) (Orang
Yang Beriman) (85 ayat) (ayat 1 : Haa Miim)
|
68
|
6
|
Maryam (19) (98 ayat)
(ayat 1 : Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad)
|
35
|
7
|
Al-An’am (6) (Binatang
Ternak) (165 ayat)
|
73
|
Kalimat " Kun Fayakun " dalam Al-Qur'an terdapat dalam 7 buah surat yang berbeda dengan 5 surat diawali (ayat pertamanya) dengan huruf hija'iyah yaitu :
- Alif Laam Miim (Al-Baqarah)
- Yaa Siin (Yasin)
- Alif Laam Miim (Ali-Imran)
- Haa Miim (Al-Mu'min)
- Kaaf Haa Yaa Ain Shaad (Maryam)
- Allah pencipta Langit dan Bumi
- Allah yang menghidupkan dan mematikan serta membangkitkan kembali
- Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Kun! (Jadilah!) Fayakun! (Maka jadilah ia)”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui. (Q.S : Al-An’am : 73)
- Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Kun! (Jadilah!) Fayakun! (Maka jadilah ia)".(Q.S ; Al-Baqarah : 117)
- Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Kun! (Jadilah!) Fayakun! (Maka jadilah ia)". (Q.S : Yasin : ayat : 81 - 82)
Bahwa Allah telah menciptakan Langit sebanyak 7 lapis Langit dan kalimat sab'a samawati (7 langit) atau
samawati sab'a (langit yang 7), dalam Al-Qur'an terdapat dalam 7 surat yang
berbeda yaitu :
Allah yang menghidupkan dan mematikan serta membangkitkan kembali :
Bahwa Surat Al-Mu'min, Maryam, dan Ali-Imran diwali dengan huruf hija'iyah sedangakan Surat An-Nahl diawali dengan :
- Surat Al-Baqarah ayat 29 (sab'a samawati [7 Langit])
- Surat Al-Fushshilat ayat 12 (sab'a samawati [7 Langit])
- Surat Al-Mulk ayat 3 (sab'a samawati [7 Langit])
- Surat Ath-Thalaq ayat 12 (sab'a samawati [7 Langit])
- Surat Nuh ayat 15 (sab'a samawati [7 Langit])
- Surat Al-Israa ayat 44 (samawati sab'a [Langit yang 7])
- Surat Al-Mu'minun ayat 86 (samawati sab'a [Langit yang 7])
Allah yang menghidupkan dan mematikan serta membangkitkan kembali :
- Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui, agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta.Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Kun! (Jadilah!) Fayakun (Maka jadilah ia)".(Q.S : An-Nahl : ayat : 38 - 40)
- Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Kun! (Jadilah!, Fayakun (Maka jadilah ia)". (Q.S. Al-Mu’min ayat : 67 - 68)
- Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: " Kun! (Jadilah!) Fayakun (Maka jadilah ia)". (Q.S. Maryam : 35)
- Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Kun! (Jadilah!) Fayakun (Maka jadilah dia)'. (Q.S. Ali ‘Imran : 59)
- Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Kun! (Jadilah!) Fayakun (Maka jadilah dia)'. (Q.S. Ali ‘Imran : 47)
- Tanah
- Setetes Mani
- Segumpal Darah
- Terlahir sebagai seorang Anak
- Dewasa
- Tua
- Mati
- Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir ya'dilun (menyamakan/ mempersekutukan) (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (Q.S Al-An’am ayat : 1)
- Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka yusyrikun (persekutukan). (Q.S An-Nahl ayat : 1)
Dengan demikian dari uraian-uraian diatas, bahwa rahasia angka 7 dalam kalimat " Kun fayakun " adalah bermakna bahwa kita tidak boleh menyamakan/menyetarakan Allah dengan apapun juga karena Allah berbeda dengan mahluk-Nya dan kita tidak boleh menyekutukan/menyatakan ada Tuhan selain Allah.
Syirik adalah perbuatan mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangakan Orang yang berbuat syirik atau orang yang mempersekutukan Allah disebut Musyrik, Adapun yang dianggap sebagai Syuraka yaitu sekutu Allah adalah sama dengan tuhan selain Allah. Maksudnya, orang yang beranggapan bahwa ada tuhan selain Allah adalah sama dengan musyrik.
Ya'dilun diartikan sebagai Mempersamakan Allah dengan sesuatu, mempersamakan artinya adalah menjadikan sama atau tidak berbeda, dengan demikian Ya'dilun bisa diterjemahkan dengan menjadikan sama atau tidak berbeda antara Allah dengan sesuatu, sehingga dalam terjemahan resmi dari Departemen Agama Republik Indonesia, Ya'dilun diterjemahkan dengan kata mempersekutukan Allah
Hubungan rahasia angka 7 dengan kita tidak boleh menyamakan/menyetarakan dan mempersekutukan Allah dengan apapun juga, bisa kita simak dari isi Surat Al-An'am dan surat An-Nahl yaitu sebagai berikut :
kata Syuraka atau sekutu dalam surat ini terdapat dalam ayat 22, 94, 100, dan ayat 163
kata Ya'dilun dalam surat ini terdapat dalam ayat 1 dan ayat 150.
Dalam surat ini juga diceritakan tentang perjalanan sebuah tanaman yaitu sebagai berikut :
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S Al-An’am ayat 99)
Syirik adalah perbuatan mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sedangakan Orang yang berbuat syirik atau orang yang mempersekutukan Allah disebut Musyrik, Adapun yang dianggap sebagai Syuraka yaitu sekutu Allah adalah sama dengan tuhan selain Allah. Maksudnya, orang yang beranggapan bahwa ada tuhan selain Allah adalah sama dengan musyrik.
Ya'dilun diartikan sebagai Mempersamakan Allah dengan sesuatu, mempersamakan artinya adalah menjadikan sama atau tidak berbeda, dengan demikian Ya'dilun bisa diterjemahkan dengan menjadikan sama atau tidak berbeda antara Allah dengan sesuatu, sehingga dalam terjemahan resmi dari Departemen Agama Republik Indonesia, Ya'dilun diterjemahkan dengan kata mempersekutukan Allah
Hubungan rahasia angka 7 dengan kita tidak boleh menyamakan/menyetarakan dan mempersekutukan Allah dengan apapun juga, bisa kita simak dari isi Surat Al-An'am dan surat An-Nahl yaitu sebagai berikut :
- Surat Al-An'am :
- ayat 14,
- ayat 23
- ayat 79
- ayat 106
- ayat 121
- ayat 137 dan
- ayat 161
kata Syuraka atau sekutu dalam surat ini terdapat dalam ayat 22, 94, 100, dan ayat 163
kata Ya'dilun dalam surat ini terdapat dalam ayat 1 dan ayat 150.
Dalam surat ini juga diceritakan tentang perjalanan sebuah tanaman yaitu sebagai berikut :
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S Al-An’am ayat 99)
- Menurunkan air hujan dari langit
- Dengan air hujan itu tumbuh segala macam tumbuh-tumbuhan
- Dari tumbuh-tumbuhan itu keluar tanaman yang menghijau
- Dari tanaman yang menghijau itu keluar butir yang banyak;
- Dan butir-butir itu dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa
- Kemudian pohonnya berbuah
- Kemudian buahnya menjadi matang
Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang
diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu
dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu
membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki
kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan
yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah
kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu
(sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu
memahami(nya). Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan
sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku
adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S Al-An’am ayat :
151 - 152)
- janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia
- berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa,
- janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan.
- janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.
- janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi.
- janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
- Sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah
- Menjadikan berhala-berhala sebagai Tuhan. (ayat 74)
- Menjadikan Bintang sebagai Tuhan. (ayat 76)
- Menjadikan Bulan sebagai Tuhan. (ayat 77)
- Menjadikan Matahari sebagai Tuhan. (ayat 78)
- Menjadikan Jin sebagai sekutuh Allah. (ayat 100)
- Menyatakan Allah mempunyai anak. (ayat 101)
- Memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. (ayat 121)
- Surat An-Nahl
Kata Syuraka/sekutu dalam surat ini terdapat dalam ayat 27, 86 (2),
Kata Musyrik dalam surat ini terdapat dalam ayat 35, 100, 120, 123,
Dengan demikian antara Musyrik dan perbuatan syiriknya jumlah ayatnya adalah 7 ayat.
Demikian semoga bermanfaat!