Monday, August 22, 2016

Rahasia Angka 12 Dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 36

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 (dua belas) bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (Q.S At-Taubah ayat ; 36)

Surat At-Taubah dalam Al-Qur'an merupakan surat ke-9 yang terdiri dari 129 ayat, At-Taubah yang berarti pengampunan, dan keistimewaan surat ini di awal surat tidak ada kalimat Bismillahirrahmanirrahim.

Arti dari angka 12 dalam surat At-Taubah ayat 36 adalah menunjukan pada jumlah bulan dalam 1 tahun adalah 12 bulan, sebagaimana kita ketahui sistem kalender dalam Islam yang disebut kalender hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa hijrahnya Nabi Muhamad SAW. dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S Yunus ayat : 5)

Kalender hijriyah dihitung berdasarkan perjalanan bulan bukan berdasarkan perputaran bumi mengelilingi matahari seperti yang menjadi patokan kalender masehi, dimana perhitungan tersebut didasarkan dengan hal-hal sebagai berikut :

  • Lamanya Bulan berputar pada porosnya atau periode rotasi Bulan pada porosnya adalah sama dengan lamanya periode rotasi Bulan mengelilingi Bumi atau lamanya periode rotasi Bulan pada bidang orbitnya, dengan kata lain 1 kali bulan berputar pada porosnya yaitu 360 derajat (dalam matematika besarnya derajat lingkaran adalah = 360 derajat) = 1 kali Bulan mengelilingi Bumi = 1 bulan, akibatnya kita kalau melihat permukaan Bulan dari hari kehari selalu tampak kelihatan sama dan nama-nama bulan yang 12 itu adalah sebagai berikut :

Bulan Ke
Nama Bulan Dalam Kalender Hijriyah
Nama Bulan Dalam Kalender Masehi
1
Muharam
Januari
2
Safar
Februari
3
Rabi’ul Awal
Maret
4
Rabi’ul Akhir
April
5
Jumadil Awal
Mei
6
Jumadil Akhir
Juni
7
Rajab
Juli
8
Syaban
Agustus
9
Ramadhan
September
10
Syawal
Oktober
11
Dzulkaidah
November
12
Dzulhijah
Desember
  • Bentuk orbit Bulan saat Bulan mengelilingi Bumi adalah ellips. Akibatnya pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan pada saat lain akan berada pada posisi terjauh dari Bumi, yang disebut apogee. Akibatnya Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi perigee ke apogee dan kembali ke perigee disebut sebagai periode anomalistik, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 27,55455 hari (27 hari 13 jam 18 menit 33 detik) yaitu = 1 bulan. 
  • Bulan mempunyai fase-fase tertentu ketika mengelilingi Bumi yaitu fase Bulan baru, fase setengah purnama awal, fase purnama, fase setengah purnama akhir, dan kembali ke fase Bulan baru. Akibatnya Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi fase bulan baru ke fase setengah purnama awal ke fase purnama ke fase setengah purnama akhir dan kembali ke fase bulan baru disebut sebagai periode sinodis, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 29,53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik) yaitu = 1 bulan. dan perhitungan ini yang biasa dipakai untuk menghitung penentuan awal bulan dalam kalender hijriyah yaitu dengan melihat hilal (bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya fase bulan baru pada arah dekat Matahari terbenam yang biasanya diamati pada hari ke-29, jika terlihat maka setelah matahari terbenam sudah memasuki bulan baru, jika belum terlihat maka bulan tersebut digenapkan menjadi 30 hari [Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080)].)
  • Untuk menghitung berapa jam dalam 1 hari, dihitung dari waktu yang diperlukan oleh Bumi 1 kali berputar pada porosnya. Apabila yang menjadi patokan adalah Matahari yaitu dihitung dari saat Matahari terbit sampai Matahari itu terbit lagi adalah selama 24 jam. Namun apabila yang menjadi patokan adalah benda di angkasa katakanlah Bintang, yaitu dihitung dari waktu yang diperlukan bumi berotasi satu putar atau dapat juga dikatakan sebagai waktu yang diperlukan bintang melewati meridian di suatu tempat ke meridian yang sama lagi yang biasa disebut panjang satu hari sideris adalah 86.164,09 detik, atau 23 jam, 56 menit dan 4,09 detik. 
  • Sebuah hari diawali dengan terbenamnya Matahari, berbeda dengan Kalender Masehi yang mengawali hari pada saat tengah malam, maka 1 hari dihitung dari Matahari terbenam sampai Matahari itu terbenam lagi yang lamanya adalah 24 jam. Dimana 1 bulan = 4 minggu dan 1 minggu = 7 hari dan nama -nama hari tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Al-Ahad (Minggu)
  2. Al-Itsnayn (Senin)
  3. Ats-Tsalaatsa' (Selasa)
  4. Al-Arbaa-a / Ar-Raabi' (Rabu)
  5. Al-Khamsah (Kamis)
  6. Al-Jumu'ah (Jumat)
  7. As-Sabt (Sabtu)
Demikian semoga bermanfaat!

Contact Form

Name

Email *

Message *