Al-Hijr dalam Al-Qur'an merupakan surat ke-15 yang terdiri dari 99 ayat, Al-Hijr adalah nama sebuah pegunungan yang didiami kaum Tsamud pada zaman
dahulu yang terletak di pinggir jalan antara Madinah dan Syam (Siria).
Yang dimaksud sab'a minal matsaanii atau 7 (tujuh) yang berulang-ulang bisa kita simak dalam ayat beriut ini :
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Kitaaban yang serupa (mutu ayat-ayatnya) maatsaniya (yang berulang-ulang) , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.S :Az-Zumar : 23)
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Kitaaban yang serupa (mutu ayat-ayatnya) maatsaniya (yang berulang-ulang) , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Q.S :Az-Zumar : 23)
Menurut tafsir Jalalayn yang dimaksud kitaaban yaitu kitab suci Al-Qur'an, sehingga dalam terjemahan resmi dari Departemen Agama Republik Indonesia ditulis sebagai berikut : Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, ............
Dengan demikian bisa diambil pengertian bahwa ayat-ayat dalam Al-Qur'an selalu diulang-ulang, dan kalau dihubungkan dengan assab'u al matsaani atau 7 (tujuh) yang berulang-ulang bisa diartikan sebagai 7 (tujuh) ayat -ayat Al-Qur'an yang berulang-ulang, simak hadits dibawah ini :
[[[Telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin
Basysyar] Telah menceritakan kepada kami [Ghundar] Telah menceritakan kepada
kami [Syu'bah] dari [Khubaib bin 'Abdur Rahman] dari [Hafsh bin 'Ashim] dari
[Abu Sa'id bin Al Mu'alla] dia berkata; ketika saya sedang shalat, Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam lewat, lalu beliau memanggilku namun saya tidak mendatanginya
sehingga shalat saya selesai. Kemudian aku menemuinya. Beliau bertanya: Apa
yang mengahalangimu untuk datang kepadaku? Abu Sa'id menjawab; saya sedang
shalat. Beliau bersabda: "Bukankah Allah Tabaraka Wa Ta'ala telah
berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kamu." (Al Anfal: 24). Lalu beliau bersabda: "Maukah saya
ajarkan surat yang paling agung dalam alqur'an sebelum saya keluar dari masjid
ini?. Abu Sa'id bin Al Mu'alla berkata; ketika Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
sallam hendak pergi, saya mengingatkan beliau, lalu beliau bersabda:
"Segala puji bagi Allah rabb semesta alam." (Al Fatihah: 2), itu
adalah termasuk Assab'u Al Matsaani (tujuh ayat yang terulang-ulang) dan
Al quran yang agung yang diberikan kepadaku.]]] (H.R. Bukhari : No.
4334)
Telah menceritakan kepada kami
[Adam] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Dzi'b] Telah menceritakan
kepada kami [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] dia
berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ummul Qur'an
(Al Fatihah) adalah Assab'u Al Matsaani dan Al Qur'an
yang agung."(H.R.Bukhari : No. 4335)
Dengan demikian yang dimaksud dengan sab'a minal matsaanii atau 7 (tujuh) yang berulang-ulang dalam surat Al-Hijr ayat 87 adalah Ummul Qur'an yaitu surat Al-Fatihah, karena selalu dibaca berulang-ulang dalam setiap Shalat dan jumlah ayatnya ada 7 ayat, sehingga dalam terjemahan resmi dari Departemen Agama Republik Indonesia surat Al-Hijr ayat 87 berbunyi : Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu 7 ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung.
Tapi sebatas itukah maksud dari sab'a minal matsaanii? apabila kita lihat ayat sebelumnya yaitu Surat Al-Hijr ayat 85 - 86 yaitu sebagai berikut :
Bahwa dari ayat tersebut ternyata yang dikemukakan adalah tentang penciptaan langit, maka dapat kita perhatikan ayat-ayat lain tentang penciptaan langit yaitu sebagai berikut :
Bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, diciptakan pula siang dan malam, matahari, bintang dan bulan bisa kita simak dari ayat berikut :
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Allah bersemayam di atas ‘Arsy. Allah menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” (QS. al-A’raaf: 54)
Dengan terciptanya malam dan siang, matahari, bulan dan bintang maka kita bisa mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu, bisa kita simak dari ayat dibawah ini :
Dan
tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang,
maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (Q.S : Al-Hijr :
85-86)
Bahwa dari ayat tersebut ternyata yang dikemukakan adalah tentang penciptaan langit, maka dapat kita perhatikan ayat-ayat lain tentang penciptaan langit yaitu sebagai berikut :
- Maka Dia menjadikannya 7 (tujuh) langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S : Fushshilat : 12)
- Yang telah menciptakan 7 (tujuh) langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? (Q.S : Al-Mulk : 3)
- Allah-lah yang menciptakan 7 (tujuh) langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Q.S : Ath-Thalaq :12)
- Dialah (Allah), yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya 7 (tujuh) langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. ( QS. Al-Baqarah: 29)
- Langit yang 7 (tujuh), bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (Q.S : Al-Israa : 44)
- Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang 7 (tujuh) dan Yang Empunya `Arsy yang besar?" (Q.S : Al-Mu’minun : 86)
- Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan 7 (tujuh) langit bertingkat-tingkat? (Q.S : Nuh : 15)
Untuk mengungkap hubungan antara penciptaan langit dan angka 7 bisa kita simak dalam ayat-ayat berikut ini :
- Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Kun! (Jadilah!)” Fayakun! (Maka jadilah ia). (Q.S : Yasin : 82)
- Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Kun! (Jadilah!)” Fayakun! (Maka jadilah ia)”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui. (Q.S : Al-An’am : 73)
- Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Kun! (Jadilah!)” Fayakun! (Maka jadilah ia).(Q.S ; Al-Baqarah : 117)
Bahwa hubungan antara penciptaan langit dan angka 7 kuncinya ada dalam Kalimat Kun Fayakun yang dalam Al-Qur'an diturunkan secara berulang-ulang pula, bisa kita simak dari ayat-ayat berikut ini :
- Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Kun! (Jadilah!)” Fayakun! (Maka jadilah ia).(Q.S : Yasin : 82)
- dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: “Kun! (Jadilah!)” Fayakun! (Maka jadilah ia)”, dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui. (Q.S : Al-An’am : 73)
- Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Kun! (Jadilah!)” Fayakun! (Maka jadilah ia).(Q.S ; Al-Baqarah : 117)
- Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Kun! (Jadilah!)", Fayakun (maka jadilah ia). (Q.S. Maryam : 35)
- Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Kun! (Jadilah)", Fayakun (maka jadilah ia). (Q.S. Al-Mu’min : 68)
- Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Kun! (Jadilah)", Fayakun (maka jadilah dia). (Q.S. Ali ‘Imran : 47) Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Kun! (Jadilah!)" , Fayakun (maka jadilah dia). (Q.S. Ali ‘Imran : 59)
- Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "Kun! (jadilah)", Fayakun (maka jadilah ia). (Q.S : An-Nahl : 40)
Bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, diciptakan pula siang dan malam, matahari, bintang dan bulan bisa kita simak dari ayat berikut :
“Sesungguhnya Rabb kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Allah bersemayam di atas ‘Arsy. Allah menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Rabb semesta alam.” (QS. al-A’raaf: 54)
Dengan terciptanya malam dan siang, matahari, bulan dan bintang maka kita bisa mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu, bisa kita simak dari ayat dibawah ini :
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan
bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi
perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan
tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu
melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada
orang-orang yang mengetahui” (Q.S
: Yunus : 5)
Dan hari yang kita kenal ada 7 hari yaitu
Demikian semoga bermanfaat!
- Al-Ahad (Minggu)
- Al-Itsnayn (Senin)
- Ats-Tsalaatsa' (Selasa)
- Al-Arbaa-a / Ar-Raabi' (Rabu)
- Al-Khamsah (Kamis)
- Al-Jumu'ah (Jumat)
- As-Sabt (Sabtu)
Demikian semoga bermanfaat!